Logo Bloomberg Technoz

Laporan ketenagakerjaan bulanan yang akan dirilis pada Jumat diperkirakan menunjukkan bahwa perusahaan swasta AS menambah 160.000 pekerjaan pada bulan lalu, dengan harapan terjadi pertumbuhan dibandingkan bulan sebelumnya.

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, data lain memperlihatkan aktivitas sektor Jasa (Services) di AS mengalami peningkatan di bulan November.

“Data ISM Non-Manufacturing Index naik ke level 52,7 di bulan November dari level 51,8 di bulan Oktober dan lebih tinggi dari ramalan pasar 52,0,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Sementara itu, perhitungan akhir (Final) data S&P Global Final Services PMI AS naik tipis ke level 50,8, tertinggi dalam empat bulan terakhir dari level 50,6 di bulan Oktober.

Dari regional, Moody's Investors Service menurunkan prospek obligasi negara China menjadi negatif. Hal ini menggarisbawahi kekhawatiran global yang semakin mendalam terhadap tingkat utang di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

Menurut sebuah pernyataan, Moody's menurunkan prospek kredit China menjadi negatif dari sebelumnya dengan rating stabil, sambil mempertahankan peringkat jangka panjang A1 pada obligasi Pemerintah negara China.

Mencermati lebih jauh, perekonomian China kesulitan mendapatkan pijakan tahun ini karena pemulihan dari kebijakan pembatasan Covid Zero terbukti lebih lemah dari yang diperkirakan. Juga ditambah lagi dengan krisis properti yang semakin parah.

Sebagai sentimen lanjutan, harga minyak dunia turun ke level terendah sejak Juni didorong oleh kekhawatiran pasar atas melonjak dan kelebihan pasokan. 

West Texas Intermediate, turun 4,1% menjadi di bawah US$70 per barel, sementara patokan global Brent turun 3,8%, tergelincir di bawah US$75.

“Fakta bahwa semakin banyak level support yang melemah, hal ini semakin memicu momentum penjualan,” kata Fawad Razaqzada, Analis Pasar di City Index dan Forex.com. 

Data resmi AS menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah di pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma, sementara permintaan bensin terus melemah. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,2% ke 7.087 disertai dengan munculnya volume penjualan.

“Selama IHSG belum mampu menembus 7.150 sebagai resistancenya, maka saat ini diperkirakan IHSG sedang membentuk wave (ii) dari wave [iii].,” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (7/12/2023).

Herditya juga memberikan catatan, adapun area koreksi IHSG terdekatnya diperkirakan berada di 6.954-7.029 untuk pada label hitam.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham AMMN, ERAA, RAAM dan ULTJ.

Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG berpotensi bergerak dalam tren konsolidasi dalam rentang 7.050-7.100 di Kamis (7/12).

“IHSG diperkirakan konsolidasi dalam rentang 7.050-7.100 di perdagangan Kamis (7/12) didasari kondisi overbought yang ditunjukan oleh Stochastic RSI,” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco merekomendasikan saham-saham unggulan ACES, ADMR, BMRI, EXCL, GGRM, SRTG dan KLBF.

(fad)

No more pages