Kapasitas produksi pun meningkat. Hasilnya, dunia usaha merekrut karyawan baru meski relatif terbatas, hanya naik sedikit dibandingkan bulan sebelumnya.
Dengan peningkatan permintaan, dunia usaha menambah pembelian bahan baku. Stok barang pun meningkat seiring peningkatan produksi.
Sementara tekanan harga mereda pada Februari. Kenaikan biaya berada di level terendah sejak November 2020 dan berada di bawah rata-rata 2022. Dunia usaha masih membebankan kenaikan biaya ke harga jual, tetapi tipis saja.
Secara umum, sentimen di sektor manufaktur Indonesia tetap positif. Dunia usaha berharap kondisi akan terus membaik pada masa mendatang. Namun level optimisme ini berada di titik terendah sejak Mei 2020.
“Data terkini PMI manufaktur menunjukkan kondisi yang terus membaik. Permintaan domestik yang kuat mendukung peningkatan produksi manufaktur, sementara permintaan eksternal masih dalam fase pemulihan.
“Aspek positif lain adalah meredanya tekanan rantai pasok. Kenaikan biaya produksi semakin rendah dan membantu mengendalikan harga jual kepada konsumen. Ini membuat bank sentral punya lebih banyak ruang untuk bermanuver.
“Untuk keseluruhan, sentimen di sektor manufaktur masih optimistis. Namun keyakinan dunia usaha berada di titik terendah dalam hampir 3 tahun patut mendapat perhatian. Kunci untuk memperbaiki keyakinan dunia usaha adalah peningkatan permintaan, termasuk permintaan ekspor,” papar Jingyi Pan, Economics Associate Director di S&P Global Market Intelligence.
(aji)