Logo Bloomberg Technoz

Meski Masih Ekspansif, Aktivitas Manufaktur RI Melambat

Hidayat Setiaji
01 March 2023 07:47

Salah satu line perakitan Daihatsu Xenia multi-purpose di pabrik PT Astra Daihatsu Motor, bagian dari Astra Intertional. (Dok Dadang Tri/Bloomberg)
Salah satu line perakitan Daihatsu Xenia multi-purpose di pabrik PT Astra Daihatsu Motor, bagian dari Astra Intertional. (Dok Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Aktivitas manufaktur Indonesia sedikit melambat pada Februari 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Namun masih berada di zona ekspansi.

S&P Global pada Rabu (1/3/2023) melaporkan, aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) pada Februari 2023 berada di 51,2. Sedikit lebih rendah dibandingkan Januari 2023 yang sebesar 51,3.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya terjadi ekspansi, bukan kontraksi. PMI manufaktur Indonesia berada di zona ekspansi selama 18 bulan beruntun.

Laporan S&P Global menyebut produksi manufaktur pada Februari masih terjaga dengan laju tercepat sejak September 2022. Peningkatan produksi didukung oleh pemesanan baru (new orders) yang naik karena penambahan permintaan dan basis konsumen.

Peningkatan ini lebih disebabkan oleh permintaan domestik, karena permintaan ekspor masih turun. Menurut para panelis, lingkungan eksternal yang melambat masih menjadi tantangan.