Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mempertanyakan masyarakat Indonesia yang khawatir soal Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang diduga bocor.

Menurut Budi, DPT hanya berupa data tentang tanggal lahir dan tempat pemungutan suara (TPS), sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Halah itu data biasa aja, [yang bocor] tempat tanggal lahir, TPS, apa sih yang dikhawatirkan? Kalau kamu ketahuan ada dana kamu, tabungan kamu berapa, cewek simpanan kamu siapa, itu baru [khawatir],” ujar Budi saat ditemui usai agenda Peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030, Rabu (6/12/2023).

Budi juga menepis pernyataan bahwa situs jejaring Komisi Pemilihan Umum (KPU) diretas, melainkan datanya hanya dicuri karena motif ekonomi.

“Tidak [diretas], ini motifnya ekonomi. Pemegang DPT siapa aja? KPU dan semua peserta pemilu dapat kan? Ya udah. Udah lah, ini kan udah beres, ini motif ekonomi aja kok, tidak ada politik dan lain-lain,” ujarnya.

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. (Dok: Kominfo)

Sebelumnya, Budi menyebut motif dugaan pencuri data yang bocor dari 204 juta DPT yang dilatarbelakangi motif bisnis. 

"Supaya orang jangan resah dahulu sekaligus warning sebagai penyelenggaraan pemilu untuk menjaga sistemnya dengan baik keamanan data dengan baik," kata Kominfo, Budi Arie Setiadi, dalam rapat Komisi I DPR dikutip Kamis (30/11/2023).

Budi juga mengatakan pencuri telah memperjualbelikan data pemilu tetap melalui darkweb. Atas kejadian tersebut, Kominfo sudah melakukan koordinasi dan bersurat ke KPU. Kesimpulan akan dilaporkan Kominfo dalam waktu sesuai Undang-undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) selama waktu 3 hari ke depan.

"Kami semalam sudah bersurat ke KPU apakah betul terjadi kebocoran data, kita tunggu jawaban KPU, kita cek benar atau enggak UU PDP, 3 hari waktunya, kita lebih cepat lebih baik ke KPU. Kita belum bisa simpulin bagaimana data itu bisa kecurian atau hilang itu kan harus konfirmasi ke KPU lebih banyak DPT kah?" ujarnya.

(dov/wdh)

No more pages