Nick Wadhams - Bloomberg News
Bloomberg - Pejabat tinggi di bidang pertahanan Amerika Serikat (AS) dan China tidak melakukan pembicaraan apapun sejak November tahun lalu, ungkap Kementerian Pertahanan AS. Ini menandai tingginya tensi hubungan kedua negara akibat dinamika Taiwan dan balon yang diduga alat mata-mata.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin kali terakhir bicara dengan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe di sela-sela acara ASEAN di Kamboja pada November 2022. Demikian diungkapkan Juru BIcara Pentagon Brigjen Pat Ryder, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
Namun, Pentagon disebut tetap “mempertahankan kontak reguler dengan China di berbagai level” menurut Ryder.
Perkembangan ini menegaskan seberapa besar dampak friksi terkini seperti insiden balon, isu soal Taiwan, dan yaitu menodai hubungan dan merusak hubungan AS-China. Pada awal Februari, China menolak undangan AS yang mencoba menghubungkan Austin dan Wei untuk membahas masalah balon.
“Jalur antara militer kedua negara sangat penting dalam situasi seperti ini,” tegas Ryder kala itu.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengutarakan kekhawatiran mengenai kurangnya komunikasi ini. Kepada ABC News, Biden menyebut sangat penting bagi “dua negara terkuat di dunia untuk bisa mengatasi berbagai hal dengan cepat sehingga tidak ada kesalahan”.
Kurangnya komunikasi antara Austin dan Wei membuat kontak di berbagai level tinggi ikut terhenti. Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken membatalkan kunjungan ke Beijing setelah pemerintah menyelidiki insiden balon China.
China kemudian memperingatkan AS agar tidak menyulut Perang Dingin baru. AS balas memperingatkan China soal dukungan mereka terhadap Rusia dalam serangan ke Ukraina.
AS menganggarkan dana militer paling besar di antara negara-negara lain, dengan anggaran mencapai US$ 773 miliar (Rp 11.780,52 triliun) untuk 2023. China berada di urutan kedua dengan perkiraan US$ 229 miliar (Rp 3.489,96 triliun).
Berbagai kontrak militer dibatalkan setelah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi bertandang ke Taiwan pada Agustus 2022 lalu. Biden dan Presiden China Xi Jinping kemudian sepakat untuk melanjutkan komunikasi setelah keduanya bertemu di KTT G20 pada November 2022 di Bali. Namun insiden balon kembali membekukan komunikasi kedua negara.