“BI-FAST juga tengah dalam persiapan untuk implementasi fitur baru yaitu bulk transfer, direct debit dan request for payment,” ujar Juda.
“Pada waktunya BI akan umumkan kapan ketiga fitur baru BI fast tersebut akan dapat dimanfaatkan masyarakat,” lanjutnya.
Selain itu, BI juga akan mengembangkan 5 program inisiatif sistem pembayaran pada tahun 2024. Pertama, pengembangan sistem pembayaran retail BI-FAST yang terinterkoneksi, interoperabilitas dan integrasi dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Kedua, pengembangan sistem pembayaran nilai besar (big value) yakni BI Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) generasi ketiga yang modern multi currency dan standar internasional.
Ketiga, pengembangan pusat data transaksi pembayaran untuk inovasi pembayaran dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
“Termasuk memanfaatkan data-data di dalam sistem barang yang sangat kaya termasuk QR menggunakan AI, termasuk juga dalam konteks penggunaan AI ini adalah untuk penanganan dan pencegahan fraud,” ujar Juda.
Keempat, pengembangan digital rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia. Pada 2024, digital rupiah yang memasuki tahapan proof of concept.
Terakhir, perluasan kerja sama QRIS dan BI-FAST di ASEAN dan akan dikembangkan ke India, Jepang, China, Uni Emirat Arab (UEA).
(dov/lav)