Logo Bloomberg Technoz

Penyelidikan terhadap Tan Hoang Minh Group dan Van Thinh Phat Holdings Group yang dimulai tahun lalu berdampak pada perekonomian negara. Hal itu menyebabkan perlambatan dramatis di pasar obligasi akibat regulasi baru dan sektor properti yang terhenti.

Penangkapan Lan dan pejabat perusahaan lainnya, yang diyakini memiliki hubungan dengan Seigon Commercial Bank atau SCB, juga menyebabkan kebangkrutan dari bank tersebut tahun lalu. Pihak kepolisian pekan lalu mengungkap bahwa Lan memegang saham mayoritas lebih dari 90% di bank tersebut.

Menurut kementerian keuangan, penjualan obligasi perusahaan Vietnam hingga 15 September mencapai 123 triliun dong, atau 60,4% lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Volume obligasi yang dibeli kembali oleh emiten sebelum jatuh tempo mencapai 169 triliun dong, atau 1,4 kali lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Sektor real estate diketahui menyumbang sekitar sepertiga dari penerbitan obligasi korporasi di Vietnam.

Perwakilan dari Dung, Lan, dan Quyet belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar.

Sementara itu, pihak kepolisian juga berupaya mengadili 85 orang lainnya dalam kasus yang diduga melibatkan Van Thinh Phat, SCB, dan unit terkait. Dho Thi Nhan, mantan kepala unit inspeksi dan pengawasan Bank Sentral Vietnam, dituding menerima suap hingga US$5,2 juta. Mengenai kabar ini, perwakilan Nhan tidak dapat dihubungi.

Dilaporkan oleh situs berita VnExpress yang mengutip laporan investigasi Kementerian Keamanan Publik, 24 anggota kelompok inspeksi pemerintah dituduh menerima suap untuk menutupi pelanggaran SCB. 

Dalam kasus Tan Hoang Minh, Dung dan yang lainnya didakwa mengeluarkan sembilan penawaran obligasi dengan total nilai 10,3 triliun dong melalui tiga unit dan perusahaan lainnya serta menggunakan hasilnya untuk kegiatan bisnis selain yang tercantum dalam pengajuan penerbitan obligasi, menurut pernyataan di situs web pemerintah.

(bbn)

No more pages