Sebagai informasi, ByteDance Ltd telah mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di sebuah unit GoTo Group Indonesia dan bekerja sama dalam layanan belanja online. Hal ini sekaligus mempelopori sebuah kolaborasi untuk e-commerce luar negeri dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini.
Aplikasi media sosial berbasis video pendek format vertikal milik ByteDance asal China ini telah setuju untuk bekerja sama dengan Tokopedia dalam beberapa wilayah. Mereka bukan lagi bersaing secara langsung dengan platform Indonesia, kata orang-orang yang mengetahui perjanjian tersebut.
Kedua perusahaan ini akan mengumumkan rincian kerja sama tersebut secepatnya minggu depan, kata orang-orang tersebut. Banyak analis dan fund manger mendukung aksi ini.
“Jika pemberitaan soal pembicaraan [antara TikTok dan GOTO] menghasilkan kesepakatan dan disetujui oleh regulator, hal ini dapat memungkinkan TikTok untuk memenuhi aturan terbaru, dan mulai kembali bisnis e-commerce-nya di Indonesia, yang berpotensi mengubah landscape industri belanjang online," kata Analis JPMorgan Henry Wibowo.
Macquarie dalam laporan riset yang terbit akhir November mengatakan, “Kami percaya kolaborasi potensial TikTok dengan GOTO bisa menjadi situasi saling menguntungkan mengingat rekam jejak GOTO sebagai juara lokal dengan pemegang saham yang terhubung dengan baik.” Sedangkan “di luar katalis TikTok Shop, kami percaya ada kemajuan menuju EBITDA yang disesuaikan menjadi positif di kuartal IV-2023 disertai keberlanjutan pertumbuhan pendapatan juga akan menjadi penting untuk penilaian yang berlanjut.”
Michael Tjoajadi, Chief Executive Officer, Schroder Investment Management salah satu fund manager menyatakan, kemitraan TikTok dengan pemain lokal akan mengurangi tingkat persaingan.
“Bayangin kalau TikTok sendiri, kan bersaing, kan kalau dia bisa bersinergi kan tidak harus pukul-pukulan,” kata Michael Tjoajadi saat ditemui di Jakarta, Jumat (27/10/2023).
(dov/wep)