Sumber-sumber yang mengetahui kesepakatan perjanjian tersebut mengatakan bahwa TikTok Shop dan Tokopedia bukan lagi bersaing secara langsung dengan platform Indonesia. Kerja sama dengan Tokopedia yang berlaku pada beberapa wilayah ini masih dalam pembahasan rinci dan secepatnya diumumkan minggu depan.
Sebelumnya Nathan juga menegaskan bahwa Tokopedia masih dihadapkan pada peningkatan belanja marketing dari pesaing mereka, Shopee dari Sea dan Lazada dari Alibaba yang berada di peringkat satu dan dua. Tokopedia menempati posisi ketiga industri e-tailer.
“[Tokopedia] ikut membantu layanan e-commerce TikTok kembali ke pasar lokal, dan akan mengintensifkan persaingan. TikTok Shop memiliki gross merchandise value (GMV) lokal akan mencapai 10%-15% [tahun 2023] dibandingkan dengan 4,4% tahun 2022,” tulis Nathan.
Investasi di Tokopedia akan menjadi yang pertama bagi TikTok Shop, anak perusahaan layanan video ByteDance yang berkembang pesat dan telah merambah belanja online dari Amerika Serikat (AS) sampai dengan Eropa.
Berdasarkan data Momentum Works untuk wilayah Asia Tenggara tahun 2023, Tokopedia berada di peringkat kedua berdasarkan total transaksi perdagangan US$18,2 miliar sepanjang 2022. TikTok lebih kecil dengan raihan US$2,6 miliar, berada di posisi kelima.
Klasemen e-commerce Asia Tenggara berdasarkan nilai transaksi 2022; Sea Limited (induk usaha Shopee) US$18,7 miliar, Tokopedia (Grup GOTO) US$18,2 miliar, Lazada (Grup Alibaba) US$5,2 miliar, Bukalapak US$5,2 miliar, TikTok US$2,6 miliar, dan Blibli.com US$2,1 miliar.
(wep/roy)