Logo Bloomberg Technoz

Perebutan Likuiditas Kian Tajam di Pasar, Ini Penjelasan BI

Mis Fransiska Dewi
06 December 2023 14:20

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gelagat perebutan likuiditas antara Bank Indonesia (BI) dan pemerintah terlihat semakin kentara dengan sepinya lelang Sertifikat Valas BI (SVBI) meski yield diberikan hingga lampaui surat utang tenor panjang. Sementara pada saat yang sama, gelar lelang sukuk negara (SBSN) mencatat lonjakan minat untuk seri tenor pendek yang memberi bunga tak kalah tinggi.

Menurut Bank Indonesia (BI) sepinya minat pasar di lelang SVBI kemarin yang mencatat nilai bidding amount anjlok hingga 50%, tidak bisa dilepaskan dari tren akhir tahun yang biasa berlangsung di pasar. 

"Jelang akhir tahun, fokus pengelolaan likuidtas valas pelaku pasar domestik lebih ke untuk memenuhi kebutuhan pembayaran-pembayaran kewajiban valas jangka pendek, di mana di akhir tahun siklusnya meningkat. Hal tersebut juga tercermin penempatan di Term Deposit valas BI cenderung ke tenor di bawah 1 minggu," kata Edi Susianto, Direktur Eksekutif – Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia kepada Bloomberg Technoz, Rabu (6/12/2023).

Nilai bidding amount yang masuk dalam lelang SVBI kemarin tercatat US$50,9 juta, anjlok dalam dibanding lelang SVBI pekan sebelumnya yang mencapai US$100,1 juta. Nilai tersebut juga jauh lebih kecil dibanding saat lelang perdana SVBI digelar yang mencatat nominal permintaan hingga US$255,5 juta.

Animo pasar pada SVBI tetap tak terangkat meskipun tawaran imbalan yang diberikan oleh BI untuk dua sekuritas bertenor pendek itu, 1 bulan dan 3 bulan, semakin tinggi. Sebagai perbandingan, pada lelang perdana dan kedua, BI menawarkan 5,44% untuk SVBI 1 bulan dan 5,59% untuk SVBI 3 bulan.