Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melesat hingga mendekati autoreject atas (ARA). Lonjakan harga terjadi di tengah isu masuknya PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) ke PT Archi Indonesia Tbk (ARCI).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Barito Pacific (BRPT) melesat 245 poin atau setara 23,81% ke level Rp1.300/saham, hingga pukul 11.10, Rabu (6/12/2023).

Harga terendah sepanjang perdagangan hari ini ada di level Rp1.070/saham. Sedang level tertingginya ada di Rp1.305/saham.

Sebanyak 579,76 juta saham Barito Pacific (BRPT) telah diperdagangkan. Nilai transaksi mencapai Rp697,21 miliar dengan frekuensi sebesar 53.991 kali.

Tingginya kenaikan harga membuat saham Barito Pacific (BRPT) berada di posisi paling atas jajaran top gainers.

Pergerakan saham BRPT terjadi di tengah munculnya rumor jika Archi Indonesia (ARCI) tengah didekati oleh dua konglomerasi besar, yakni Grup Barito dan Grup Astra.

Pelaku pasar yang mengetahui informasi itu mengatakan, Barito Renewables Energy (BREN) memiliki rencana untuk mengakuisisi saham Archi Indonesia (ARCI). "Jumat ini, semua penawar masukkan bid," ujar sumber tersebut kepada Bloomberg Technoz, Rabu (6/12/2023).

"Selain BREN, ada Pama Persada," sambungnya.

Isu tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, selain tambang emas, Archi Indonesia (ARCI) juga tengah menggarap potensi energi baru terbarukan, panas bumi atau geothermal.

Potensi itu diambil usai Archi Indonesia (ARCI) membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) ersama PT Ormat Geothermal Indonesia yang akan fokus pada diversifikasi bisnis geothermal.

Usai pembentukan JV, ARCI akan kembali berdiskusi mengenai eksplorasi lanjutan dan konstruksi pembangunan geothermal. Proyek geothermal garapan ARCI dan Omat tersebut memiliki kapasitas 30 megawatt (MW) dan akan dikomersialkan.

(fad/dhf)

No more pages