Aset Inggris telah lama tidak disukai investor karena ekonominya yang yang lesu. Kesepakatan pasca Brexit pada Senin itu mungkin menghilangkan beberapa ketidakpastian yang ada tetapi tidak cukup untuk memicu reli langsung. Masalah mulai dari inflasi yang tak terkendali hingga protes pekerja, masih merupakan risiko yang terlalu besar bagi banyak investor untuk masuk kembali.
“Jika kita tidak membicarakan Brexit lagi, Inggris akan lebih dapat diinvestasikan,” kata Chief Executive Officer Man Group Luke Ellis di Bloomberg TV pada Selasa.
Pakta tersebut muncul setelah satu tahun kekacauan politik yang menyeret poundsterling dan pasar saham Inggris sebagai saham yang paling tidak disukai di dunia. Indeks FTSE 100 dan FTSE 250 Inggris telah secara signifikan tertinggal dari semua tolok ukur ekuitas utama sejak pemungutan suara Brexit pada tahun 2016.
Dampak kesepakatan baru kini terhadap ekonomi mungkin juga terbatas. “Ini positif yang relatif kecil. Ini bisa menjadi titik awal fase yang lebih kooperatif antara UE dan Inggris,” menurut Wouter Sturkenboom, kepala strategi investasi untuk EMEA & Asia Pasifik di Northern Trust Asset Management. Tetapi kesepakatan itu tidak cukup berdampak baginya untuk mengubah pandangannya tentang pasar ekuitas Inggris secara keseluruhan, katanya.
Meningkatkan pandangan investor bagi aset Inggris akan menjadi jalan yang panjang. Data dari EPFR Global menunjukkan rekor US$ 26,3 miliar ditarik dari ekuitas Inggris tahun lalu.
Namun, hal lain yang lebih positif. Kesepakatan itu adalah “kemajuan positif pertama yang dibuat Inggris dalam hubungannya dengan UE sejak Brexit. Publik akan berharap hal itu kemudian dapat membuka pintu untuk kolaborasi di bidang lain,”kata Dean Turner, kepala zona euro dan ekonom Inggris di UBS Global Wealth Management.
Ini juga menghilangkan risiko "perang dagang habis-habisan" antara Inggris dan UE, katanya.
Nicole Kornitzer, manajer portofolio Buffalo International Fund di Kornitzer Capital Management Inc., yang mengelola sekitar US$ 6 miliar setuju dengan tanggapan itu.
“Investasi bisnis di Inggris terhambat oleh kurangnya kepercayaan sejak pemungutan suara Brexit. Pengembalian ke tingkat investasi yang lebih sehat akan meningkatkan PDB dan meningkatkan kepercayaan pada lingkungan bisnis secara keseluruhan, menarik lebih banyak investor,” katanya.
--Dengan asistensi Nishant Kumar.
(bbn)