Riset terbaru dari Rystad Energy, perusahaan riset yang berbasis di Oslo, yang dilansir Selasa lalu menyebut, puncak produksi listrik global dari pembangkit bertenaga batu bara akan mencapai puncak tahun ini dengan lonjakan pemakaian energi terbarukan.
“Penurunan total pembangkit listrik tenaga batu bara pada 2024 mungkin kecil di atas kertas, tetapi ini menandakan dimulainya era energi terbarukan di pasar listrik,” Carlos Torres Diaz, wakil presiden senior penelitian energi terbarukan dan ketenagalistrikan Rystad, seperti dilansir dari Bloomberg News, Selasa (5/12/2023).
Penggunaan batu bara untuk sektor ketenagalistrikan saat ini tengah mencapai puncak. Menurut Dennis Wamsted, analis energi di Institute for Energy Economics and Financial Analysis, dalam sebuah wawancara, penggunaan batu bara sebagian besar tidak mengalami perubahan selama beberapa tahun terakhir.
“Apakah kita berada pada titik di mana kita tidak akan naik lagi? Ya, jelas kita berada di titik itu,” ujarnya.
Produksi batu bara RI
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi produksi batu bara dalam negeri telah melampaui target tahun ini.
Menyitir Mineral One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM pada Selasa kemarin, produksi batu bara Indonesia telah mencapai 705,02 juta ton, atau melebihi 1,51% dari target tahun ini yang sebanyak 694,5 juta ton.
Adapun, selama 3 tahun belakangan, produksi batu bara RI pun terlihat sangat bertaji. Pada 2020, misalnya, produksi batu bara RI mencapai 565,69 juta ton, atau melebihi target pada saat itu sebanyak 550 juta ton.
Pada 2021, realisasi produksi batu bara RI juga meningkat mencapai 606,28 juta ton. Kemudian, pada 2022 mencapai 685,74 juta ton, yang juga melebihi target yang sebesar 663 juta ton.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, dengan betajinya produksi dalam negeri, para pengusaha batu bara optimistis pasar batu bara masih diminati hingga tahun depan.
Mencermati perkembangan tingkat produksi batu bara Indonesia secara year to date (ytd), dia juga meyakini target produksi dari pengusaha akan jauh lebih tinggi pada tahun depan.
“Kemungkinan pada 2024 kondisi pasar masih oversuplai atau kelebihan pasokan," ujarnya belum lama ini.
“Tahun ini produksi ditarget [pengusaha] sekitar 694,5 juta ton. Namun, diperkirakan realisasinya akan melebih target, bahkan bisa di atas 700 juta ton,” ujarnya.
-- dengan bantuan Sultan Ibnu Affan.
(rui)