Bloomberg News

Bloomberg, Moody's Investors Service menurunkan prospek obligasi China menjadi negatif. Hal ini menggarisbawahi kekhawatiran global yang semakin mendalam terhadap tingkat utang di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

Menurut sebuah pernyataan, Moody's menurunkan prospek kredit China menjadi negatif dari sebelumnya stabil, sambil mempertahankan peringkat jangka panjang A1 pada obligasi pemerintah negara tersebut. Penggunaan stimulus fiskal oleh China untuk mendukung pemerintah daerah dan sektor properti yang memburuk menimbulkan risiko bagi perekonomian negara tersebut.

Pemerintah segera memberikan tanggapan setelah perubahan prospek diumumkan. Mereka "kecewa" dengan keputusan Moody's, dan menambahkan bahwa ekonomi negara "akan sangat tangguh dan memiliki potensi besar." Berdasarkan pernyataan dari kementerian keuangan China, mereka menegaskan dampak perlambatan di sektor properti sudah terkendali dengan baik.

China Chengxin International Credit Rating Co, salah satu lembaga pemeringkat domestik terkemuka, mengatakan prospek kredit negara stabil. Menurut pernyataan yang dirilis pada Selasa malam, mereka menambahkan bahwa pemerintah memiliki "cukup" ruang untuk mengendalikan peningkatan risiko utang dibandingkan dengan negara-negara Barat.