Logo Bloomberg Technoz

“Sejauh ini kami belum melihat tingginya permintaan yang diharapkan. Menurut saya, kuartal kedua atau paruh kedua pasar China dapat kembali,” lanjut dia.

Sumber: Bloomberg

Laba perusahaan serupa dengan saingannya seperti BASF SE yang pekan lalu mengatakan akan memangkas 2.600 pekerjaan dan Dow Inc. Perusahaan-perusahaan tersebut terpukul oleh penjualan yang lebih rendah karena bank sentral menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi.

Margin mereka juga terjepit ketika invasi Rusia ke Ukraina setahun lalu memicu lonjakan harga gas alam, yang merupakan bahan baku penting.

“Margin akan terus berada di bawah tekanan pada paruh pertama 2023,” kata Sabic.

Perusahaan yang berbasis di Riyadh dan mayoritas sahamnya dimiliki oleh perusahaan minyak negara Saudi Aramco ini mengatakan harga jual rata-rata antara Oktober dan Desember turun 9% dari kuartal sebelumnya.

Laba bersih setahun penuhnya tercatat sebesar US$ 4,4 miliar, turun 28% dari 2021.

‘Ambisi Pertumbuhan Tanpa Henti’

Sabic memiliki valuasi pasar sebesar US$ 73 miliar, angka itu lebih tinggi dari perusahaan bahan kimia terdaftar lainnya.

Mereka menyatakan akan melanjutkan "ambisi pertumbuhan tanpa henti" di kerajaan dan luar negeri. Tahun lalu, Sabic menandatangani kesepakatan dengan Aramco dan Sinopec China untuk membangun pabrik minyak hingga petrokimia di Arab Saudi bagian barat. Mereka juga melihat potensi di Polandia dan di tempat lain di Eropa timur.

Perusahaan itu juga akan meningkatkan belanja modal tahun ini, kata Al-Fageehm. Sebagian akan digunakan pengembangan pabrik Ras Al-Khair di Arab Saudi timur, yang dirancang untuk mengubah 400.000 barel minyak mentah setiap hari menjadi bahan kimia.

(bbn)

No more pages