Kurt Wagner - Bloomberg News
Bloomberg, Perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence) milik Elon Musk, xAI, sedang berupaya mengumpulkan dana sebesar US$1 miliar atau setara Rp15,5 triliun dari investor saham, dan otomatis akan melantai di bursa dengan menjadi perusahaan terbuka. Hal ini diketahui dari dokumen pengajuan baru perusahaan di bursa saham.
Berdasarkan dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) yang tidak menyantumkan nama investor pada Selasa (5/12/2023), Musk telah mengumpulkan hampir US$135 juta. Axios sebelumnya melaporkan pengajuan tersebut.
Musk menciptakan xAI awal tahun ini untuk mencoba bersaing dengan perusahaan AI generatif lainnya, termasuk OpenAI, tempat Musk menjadi salah satu pendirinya. Perusahaan ini telah meluncurkan satu produk, chatbot bernama Grok, yang dilatih berdasarkan data dari jejaring sosial X, yang juga dimiliki Musk.
“Ini dirancang untuk menjawab pertanyaan dengan sedikit kecerdasan dan memiliki sifat 'membangkang',” menurut situs web perusahaan.
Pada November, Musk mengatakan investor saham di X, yang sebelumnya bernama Twitter, akan memiliki 25% saham xAI. Dia juga mengatakan bahwa pengguna jejaring sosial yang mendaftar ke Premium+, langganan dengan harga mulai US$16 per bulan di AS, akan mendapatkan akses ke Grok.
Musk sering mengkritik OpenAI secara terbuka, startup AI paling terkenal dan pengembang ChatGPT, sejak ia meninggalkan dewan direksi pada 2018, terutama setelah perusahaan tersebut mendirikan cabang nirlaba pada tahun berikutnya. Dia meyakini hal itu dikendalikan secara efektif oleh Microsoft.
Sebagai informasi, Microsoft Corp. telah berinvestasi sekitar US$13 miliar ke OpenAI.
Meskipun ia bekerja di bidang AI, Musk menyatakan keraguan yang mendalam terhadap teknologi tersebut. Miliarder asal Negeri Paman Sam itu termasuk di antara sekelompok peneliti dan pemimpin industri teknologi yang pada Maret lalu menyerukan agar pengembang menghentikan pelatihan model AI yang kuat.
Selama pemecatan dan pengangkatan kembali CEO OpenAI, Sam Altman baru-baru ini, Musk mengatakan dia ingin mengetahui alasan dia dipecat, jika dewan menemukan sesuatu yang berbahaya tentang AI. “Saya kira itu bukan hal sepele,” katanya pada konferensi DealBook pekan lalu.
(bbn)
(bbn)