Logo Bloomberg Technoz

Biofarma Berpotensi Rugi Rp525 M Akibat Vaksinasi Gotong Royong

Donald Banjarnahor
05 December 2023 14:49

Vaksin Covid-19 (Dwayne Senior/Bloomberg)
Vaksin Covid-19 (Dwayne Senior/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya potensi kerugian di PT Bio Farma akibat Vaksinasi Gotong Royong tak laku terjual ,padahal akan kadaluwarsa tahun ini.

Program vaksinasi gotong royong adalah program yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Hal tersebut terungkap dalam ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2023 BPK yang dipublikasikan hari ini. Dalam hasil pemeriksaan dinyatakan target penjualan vaksinasi Gotong Royong (VGR) untuk COVID-19 sebanyak 7,5 juta dosis oleh PT Bio Farma tidak tercapai. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan kebijakan vaksin gratis dari pemerintah yang mengakibatkan VGR tidak diminati dan skema pendistribusian VGR ditunda.

BPK menyatakan hingga tanggal 30 November 2022, terdapat VGR yang belum terdistribusi sebanyak 3.208.542 dosis dengan nilai sebesar Rp525,18 miliar yang hampir melewati batas kedaluwarsa di tahun 2023. "Akibatnya, persediaan VGR yang kedaluwarsa tahun 2023 berpotensi membebani keuangan PT Bio Farma minimal sebesar Rp525,18 miliar," tulis hasil pemeriksaan BPK

Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan Direksi PT Bio Farma agar berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN untuk melakukan upaya-upaya yang optimal dalam memastikan adanya penyerapan VGR dengan memperhatikan masa kedaluwarsa vaksin tersebut dalam rangka meminimalkan terjadinya kerugian perusahaan.