Berdasarkan data Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Desember 2020, total potensi panas bumi Indonesia mencapai 23,7 GW, yang tersebar pada wilayah kerja panas bumi (WKP) dan wilayah penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi (WPSPE).
Sementara total potensi energi baru terbarukan (EBT) mencapai 3.000 GW. Pembangkit EBT, diklaim Menteri ESDM Arifin Tasrif, terus mengalami peningkatan. Saat ini kapasitas pembangkit EBT mencapai 12 GW. Energi panas bumi menyumbang sekitar 2,2 GW. Energi bersih tersebar dalam berbagai bentuk seperti solar, hidro, bayu, bioenergi, laut, panas bumi, termasuk hidrogen dan nuklir.
Pengembangan teknologi dan skema bisnis pembangkit panas bumi, lanjut Arifin, terus berjalan, antara lain deep drilling geothermal development, enhanced geothermal system, dan offshore geothermal development.
“Potensi EBT akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mempercepat transisi energi. Pada tahun 2060 kapasitas pembangkit EBT ditargetkan sebesar 700 GW,” kata Arifin dalam Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition tahun lalu.
(wep)