Kedua, memastikan kelaiklautan dan kesiapan armada. Di antaranya dengan merencanakan docking kapal perintis dan kapal PSO PT Pelni dilaksanakan tidak pada masa Nataru 2023/2024. Jumlah kapal perintis dan PSO yang sudah selesai melaksanakan docking sebanyak 122 unit kapal dan proses docking sebanyak 24 Unit kapal.
Selain itu, terdapat pengalihan rute dan deviasi kapal perintis dan kapal PSO PT Pelni dalam memenuhi kebutuhan daerah yang mengalami lonjakan. Adapun daerah yang diperkirakan mengalami lonjakan adalah Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Maluku dan Papua.
Lebih lanjut, lonjakan juga diprediksi terjadi pada pelabuhan tujuan wisata yakni Benoa (Sanur), Lembar dan Labuan Bajo.
“Terakhir, pengawasan terhadap kapasitas seat, dispensasi diberikan dengan memperhatikan aspek keselamatan, yang disampaikan oleh operator ke Direktorat Perkapalan dan Kepelautan sebelum masa pemantauan,” ujar Hendri.
Ketiga, Kemenhub juga mengadakan pos koordinasi angkutan laut Nataru 2023/2024. Posko dilaksanakan di kantor pusat Kemenhub dan seluruh pelabuhan dari Senin (18/12/2023) atau 7 hari sebelum Natal 2023 hingga Senin (8/1/2024) atau 7 hari setelah Tahun Baru 2024.
“Pos koordinasi angkutan laut Nataru 2023/2024 dilaksanakan selama 22 hari,” pungkas Hendri.
(dov/ain)
