Logo Bloomberg Technoz

Sejumlah saham-saham sektor teknologi yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) yang jatuh 5,94%, saham PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) terkoreksi 5,88% terutama saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) drop 4%.

Senada, saham konsumen non primer juga anjlok dan jadi pemberat, PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) drop 9,76%, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) melemah 8,11%. PT Gajah TunggalTbk (GJTL) terkontraksi 8,11%.

Kinerja Bursa di Asia siang hari ini kompak bergerak melemah. Indeks Hang Seng Hong Kong jatuh 1,61%, indeks Nikkei 225 drop 1,18%, indeks Shanghai melemah 0,74%, indeks Kospi turun 0,43% dan indeks Strait Times Singapore terdepresiasi 0,31%.

Indeks regional tersengat sentimen atas naiknya yield US Treasury, surat utang AS. Dolar AS kembali ke jalur tren kenaikan setelah optimisme pasar terhadap peluang penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dinilai sudah overpriced alias berlebihan.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, imbal hasil obligasi dua tahun AS naik sembilan basis poin menjadi 4,63%. Katalis tersebut juga menyulut keperkasaan dolar AS dan kembali mebawa pelemahan hampir semua mata uang Asia siang ini. 

Adapun hampir semua mata uang Asia melemah menghadapi dolar AS dipimpin oleh won Korea Selatan yang tergerus hingga 0,74% dibanding level penutupan hari sebelumnya. Sementara mata uang Asia lain seperti dolar Taiwan, ringgit Malaysia juga peso Filipina masing-masing tercatat melemah 0,27%, 0,17% dan 0,03%. Baht Thailand juga terseret nilainya 0,11% menghadapi dolar AS.

“Pasar mendekati batas perkiraan yang masuk akal tanpa memberikan peluang terjadinya resesi dalam waktu dekat,” tulis Ahli Strategi Goldman Sachs Group Inc, termasuk Praveen Korapaty.

Sementara itu, menurut Michael Wilson dari Morgan Stanley, Desember dapat membawa “Volatilitas jangka pendek baik pada suku bunga acuan maupun ekuitas” sebelum tren musiman yang lebih konstruktif serta “Efek Januari” mendukung pasar saham pada bulan depan.

(fad)

No more pages