“Yang berada dalam posisi diuntungkan adalah negara pesaing Indonesia atau negara asing yang memiliki banyak kepentingan di Indonesia,” tandasnya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri, melalui Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) telah melacak dugaan kebocoran data pemilih dari situs kpu.go.id. Dalam proses penelusuran tersebut, tim siber menemukan akun peretas anonim berkode Jimbo yang diduga menjual data KPU di BranchForums.
Hacker tersebut mengunggah sebuah data contoh yang berisi 500 ribu pemilih atau pemilik suara untuk Pemilu 2024. Jimbo mengklaim memiliki sekitar 204 juta data pemilih yang dicuri dari KPU. Dia pun menawarkan harga untuk membeli data tersebut sebesar 2 BTC atau setara Rp1,2 miliar.
(ros/wep)
No more pages