"Prinsipnya direktur utamanya nanti [dan] komisaris utamanya itu dari pemenang [pemegang saham terbanyak] kan. [Sekarang] yang paling gede siapa [porsi sahamnya]?." ujarnya, belum lama ini.
Setelah divestasi saham INCO sebesar 14%, MIND ID memang akan menjadi pemegang saham terbanyak Vale Indonesia dengan porsi 34% dari sebelumnya 20%. Namun, kepemilikan VCL terhadap saham INCO juga ternyata akan sebesar 33,9% atau hanya selisih 0,1% dari MIND ID.
Adapun, kepemilikan Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM) makin menciut menjadi 11,5% dari sebelumnya 15,03%.
Sehari menjelasng RUPSLB Vale Indonesia, negosiasi harga saham sebesar 14% tersebut pun masih tidak kunjung mencapai titik temu.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan hingga saat ini pemerintah masih terus berupaya mendapatkan harga murah untuk saham INCO yang didivestasikan itu.
"Tetapi tentu kami masih terus berusaha untuk negosiasi pricing atau valuasinya kepada Vale, yang mudah-mudahan 1—2 bulan ke depan bisa terselesaikan," ujar Erick dalalm rapat bersama Komisi VI DPR, Senin (4/12/2023).
Dihubungi secara terpisah, Corporate Secretary MIND ID Hery Yusuf membenarkan hingga saat ini proses negosiasi masih terus berlanjut.
"Proses negosiasi dan diskusi Program Kewajiban Divestasi PTVI saat ini masih berlanjut dan berjalan secara reguler. MIND ID terus berkordinasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk Kementerian BUMN sebagai pemegang saham, untuk menjalankan segala aspirasi yang telah disampaikan ke MIND ID." ujarnya kepada Bloomberg Technoz, Selasa (5/12/2023).
Untuk diketahui, salah satu penyebab alotnya negosiasi saham tersebut disebabkan kedua belah pihak menginginkan harga saham yang terbaik.
Sumber Bloomberg Technoz yang mengetahui transaksi ini mengatakan, perwakilan dari VCL pun rencananya akan datang ke Indonesia pada pekan depan.
"Deal MIND ID dan Vale akan diputus minggu depan," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya itu, Senin (4/12/2023).
Berdasarkan penilaian tim independen, divestasi 14% saham INCO dihargai Rp5.895/saham, atau setara 1,5 kali dari nilai buku alias price to book value (PBV). Nilai ini yang menjadi acuan pihak Vale Base Metals (VBM).
Valuasi tersebut juga sejatinya cukup murah. Namun, MIND ID menginginkan harga lebih murah, atau sekitar 1,3 kali PBV. Sebagai catatan, divestasi awal 20% saham INCO kepada MIND ID yang dilakukan pada medio 2020 dilakukan di level Rp2.780/saham.
Salah satu pertimbangan MIND ID untuk menawar di harga tersebut juga karena pihaknya telah menyiapkan dana sekitar US$450 juta atau setara sekitar Rp7 triliun.
"Minggu depan harus beres, karena tahun depan tahun politik," tambah sumber tersebut.
(ibn/wdh)