Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, fokus perhatian investor akan tertuju pada rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) AS pada hari Jumat nanti. Investor berharap data NFP keluar cukup solid untuk mendukung skenario soft landing namun tidak terlalu solid sehingga mengancam peluang pelonggaran kebijakan moneter.
“Pelaku pasar meramalkan bahwa NFP bertambah 180.000 di bulan November dengan Tingkat Pengangguran yang stabil di 3,9%,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Sebagai sentimen lanjutan, harga minyak cenderung stabil setelah penurunan selama tiga hari karena Arab Saudi mengatakan pemangkasan produksi yang baru-baru ini dilakukan oleh OPEC+ akan dilaksanakan sepenuhnya dan dapat diperpanjang.
West Texas Intermediate (WTI) bertahan di atas US$73 per barel setelah turun lebih dari 6% selama tiga sesi sebelumnya, sementara patokan global Brent mendekati US$78 per barel.
Minyak telah mencatat penurunan bulanan berturut-turut karena pasokan dari luar produksi OPEC membengkak, sementara prospek pertumbuhan permintaan melemah.
(fad/wdh)