Bloomberg Technoz, Jakarta - Reli harga emas di pasar dunia terhenti menyusul mulai bangkitnya lagi harga dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil surat utang Treasury, seiring dengan penilaian bahwa optimisme terhadap potensi penurunan bunga acuan AS terlalu berlebihan.

Penurunan harga emas di pasar global menyeret banderol emas di pasar domestik seperti yang terlihat untuk emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Mengacu pada website Antam, harga beli emas logam mulia pada Selasa (5/12/2023), dibanderol di harga Rp1.122.000 per gram, anjlok Rp23.000 per gram dibanding harga hari sebelumnya. Sementara harga jual (buyback price) yaitu acuan harga bila investor menjual emasnya ke Antam, juga tergerus turun lebih banyak Rp24.000 menjadi Rp1,02 juta per gram.

Emas yang sempat memecah rekor dengan menyentuh level harga di atas US$ 2.100 dalam perdagangan intraday Senin kemarin, akhirnya ditutup melemah 2,07%.

Ini yang mempengaruhi pergerakan harga emas di pasar domestik ditambah penguatan nilai tukar rupiah yang juga semakin mengikis harga emas Antam.