Untuk transportasi, GoTo akan menyiapkan layanan khusus bagi pelanggan yang ingin mendapatkan prioritas. Menurut Catherine, fitur pelanggan prioritas akan diluncurkan oleh GoTo dalam waktu dekat. Namun, dia belum bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai tanggal peluncuran dan detail mengenai fitur tersebut.
"Fitur baru ini menyediakan opsi bagi pelanggan yang punya kemampuan lebih untuk membayar layanan tambahan. Pelanggan bisa dapat pengemudi lebih cepat. Kemudian untuk GoFood, ada mode hemat yang merekomendasikan pelanggan ke merchant-merchant di sekitarnya untuk menekan ongkos kirim," papar Catherine.
Selain itu, untuk memperluas pangsa pasar layanan pengiriman barang GoSend GoTo menghadirkan layanan GoSend Car. Dengan demikian barang-barang yang sebelumnya tidak memungkinkan dikirim menggunakan layanan GoSend, seperti barang bervolume besar, dapat terakomodasi.
"Kami juga melakukan integrasi dengan transportasi publik, karena kami menyadari bahwa layanan GoRide dan GoCar menjadi layanan transportasi last mile dari rumah ke stasiun misalnya. Kami ingin semuanya terintegrasi door to door," ujarnya.
Seperti diketahui, belum lama ini GoTo memperluas layanan GoTransit ke layanan Kereta Commuter Solo-Yogyakarta. Sebelumnya, layanan pembelian tiket yang dapat diintegrasikan dengan layanan GoCar dan GoRide itu hanya tersedia bagi pengguna Kereta Commuter Jabodetabek.
Berbicara mengenai strategi terbaru Gojek, Ekonom Universitas Indonesia dan Director Next Policy Fithra Faisal melihat bahwa strategi ini menunjukkan komitmen GoTo untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Menurutnya, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak besar dalam perubahan perilaku masyarakat. Perusahaan seperti Gojek harus dapat memahami kebutuhan masyarakat dan pergeseran tren yang dinamis. Strategi Gojek yang bertumpu pada inovasi teknologi dan pengalaman layanan menunjukkan bahwa mereka paham akan kebutuhan konsumen.
"Tentu strategi ini dapat memberikan dampak positif untuk berbagai pihak, konsumen yang dimudahkan dengan kehadiran teknologi dan UMKM yang kini mendapatkan dukungan penuh untuk memperluas jangkauan usahanya. Jika bisa dijalankan dengan baik, strategi ini tentu akan mendukung pertumbuhan jangka panjang Gojek, serta memberikan kontribusi positif terhadap sektor ekonomi digital dan perekonomian nasional," ujarnya.
Potensi Gojek yang terus bertumbuh diperkuat oleh tren penggunaan layanan digital oleh konsumen paska-pandemi. Menurut studi Google, Temasek and Bain & Company, masyarakat tetap berminat dan bahkan berniat meningkatkan intensitas penggunaan layanan berbasis digital.
"Di mana dalam 12 bulan ke depan, 75% masyarakat di Indonesia berencana tetap menggunakan layanan transportasi, 82% masyarakat berniat terus menggunakan layanan pesan-antar makanan dan 82% berniat untuk terus berbelanja e-commerce yang merupakan potensi bagi layanan pengiriman barang," paparnya.
(rez/wep)