Namun, pemerintah hanya menyerap Rp 8,25 triliun dengan tingkat yield rata-rata dimenangkan di kisaran 6,85999% dan yield tertinggi yang dimenangkan di angka 6,88%. Itu lebih tinggi dibandingkan yield SUN 10 tahun di pasar saat ini. Data Bloomberg mencatat, yield SUN 10 tahun mencapai 6,879% pada pukul 14:56 WIB.
Selain FR0096, seri lain yang banyak diminati adalah FR0095 yang jatuh tempo 15 Agustus 2028. Nilai penawaran masuk untuk seri ini mencapai Rp 10,48 triliun dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan di kisaran 6,54566%.
Lelang hari ini juga menawarkan dua seri baru SPN03230531 dan SPN12240229. Masing-masing mencatat penawaran Rp 600 miliar dan Rp 8 triliun. Pemerintah hanya menyerap Rp 550 miliar dan Rp 2,35 triliun.
Untuk tiga seri SUN yang bertenor di atas 10 tahun yaitu FR0098 (15 tahun), FR0097 (20 tahun) dan FR0089 (28 tahun), masing-masing mencatat penawaran masuk sebesar Rp 6,34 triliun, Rp 3,52 triliun dan Rp 1,82 triliun. Yield atau imbal hasil tertinggi yang dimenangkan adalah untuk FR0097 sebesar 7,13%.
Kenaikan tersebut dipengaruhi priced in dari investor atas rilis data ekonomi Amerika yang mendukung potensi kenaikan Fed Fund Rate pada Federal Open Meeting Comittee (FOMC) berikutnya.
Deni Ridwan, Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan
Lelang SUN pekan ini dilangsungkan di tengah sentimen eksternal yang sempat memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah di awal pekan. Hari ini, pairing USDIDR di pasar spot diperdagangkan di kisaran Rp 15.250/US$ pada pukul 14:51 WIB.
Dalam catatan Kementerian Keuangan, yield rata-rata tertimbang (Weighted Average Yield/WAY) dalam lelang SUN hari ini terpantau naik antara 5 bps sampai dengan 18 bps dibanding level WAY lelang sebelumnya. Kenaikan terbesar terjadi pada SUN tenor 5 tahun. "Kenaikan tersebut dipengaruhi priced in dari investor atas rilis data ekonomi Amerika yang mendukung potensi kenaikan Fed Fund Rate pada Federal Open Meeting Comittee (FOMC) berikutnya," jelas Deni.
Data Ekonomi
Pekan ini beberapa data penting perekonomian baik domestik maupun global akan menjadi perhatian besar pelaku pasar. Esok hari, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi Februari 2023. Ada pula rilis data Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia.
Besok lusa, akan ada rilis data inflasi umum dan inflasi inti Zona Euro disusul PMI jasa Amerika Serikat. Kemarin, Zona Euro merilis data sentimen pebisnis yang tercatat turun tipis ke 99,7 dari posisi semula 99,8, menyusul penurunan sentimen sektor manufaktur dan sektor jasa.
“Rilis data ini mengonfirmasi kondisi perekonomian Zona Euro yang tengah berada di ambang resesi. Menurut kami, kondisi di Eropa belum akan membaik hingga ada penurunan inflasi yang signifikan,” tulis Samuel Sekuritas dalam catatannya pada para investor, Selasa.
Jadwal terdekat lelang Surat Berharga Negara (SBN) adalah untuk jenis SBN syariah (SBSN) pada 7 Maret, diikuti lelang SUN berikutnya pada 14 Maret nanti.
(rui/aji)