Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan dua perusahaan multifinance sedang dalam proses akuisisi oleh dua investor asing.
"Tentang investor asing yang masuk ke multifinance Indonesia. Dapat kami sampaikan saat ini terdapat dua perusahaan pembiayaan yang sedang dalam proses pengambilanalihan oleh calon investor strategis dari Singapura dan Korea Selatan," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan (PVML) OJK, Agusman dalam konferensi pers, Senin (4/12/2023).
Namun, Agusman tidak menyebutkan nama multifinance yang akan diakuisisi oleh pihak asing tersebut.
Sebelumnya, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) diakuisisi oleh MUFG Bank Ltd. dan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) dengan nilai transaksi Rp7,04 triliun. Transaksi ini drencanakan selesai pada 2024 mendatang.
Selain itu, PT Buana Finance Tbk (BBLD) telah mengumumkan bahwa perseroan akan kedatangan investor baru. Proses akuisisi masih belum diumumkan secara rinci.
Hingga Oktober 2023, multifinance telah menyalurkan pembiayaan Rp463,12 triliun, tumbuh 15,02% secara year on year. Pertumbuhan ini didukung pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 17,57% dan 13,96% yoy,” ujar Agusman
Rasio kredit macet atau non performing financing (NPF) net berada di level 0,78% per Oktober 2023, dengan NPF gross 2,57%. Gearing ratio perusahaan multifinance berada di level 2,25 kali pada Oktober 2023, sementara di September 2023 ada di angka 2,23 kali.
Sebelumnya OJK menyatakan masih ada delapan perusahaan pembiayaan (multifinance) yang kekurangan modal seperti yang dipersyaratkan. OJK juga telah menetapkan agar multifinance bermodal cekak patuh pada rencana bisnis guna meningkatkan permodalan. Dalam aturan terdapat syarat minimal ekuitas Rp100 miliar.
(ros/dba)