Hingga kini belum ada konfirmasi identitas 11 pendaki tersebut apakah masuk ke dalam 26 pendaki yang namanya sudah teridentifikasi melalui mekanisme pendaftaran TWA Gunung Marapi.
"Erupsi masih terjadi dan upaya pencarian masih kami lakukan bersama tim gabungan," kata Tim Pusdalops BPBD Kabupaten Agam Ade Setiawan Putra, saat dihubungi.
Data mutakhir dari aktivitas vulkanik di Gunung Marapi per Senin (4/12) pagi hingga pukul 06.00 WIB, tercatat ada delapan kali letusan dan 43 kali embusan, dengan Amplitudo paling besar mencapai 14,2 mm serta berdurasi selama 56 detik.
BPBD Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam mengimbau kepada masyarakat, wisatawan, dan pendaki untuk tidak melakukan aktivitas di bawah radius 3 kilometer dari puncak atau kawah. Selain itu masyarakat agar memakai masker, topi, dan kaca mata ketika beraktivitas di luar ruangan dan tidak menyebarkan informasi yang belum bisa diverifikasi kebenarannya.
PVMBG masih menetapkan Gunung Marapi pada status level II atau "Waspada".
Sementara itu menurut data Basarnas yang dirilis pada Senin siang (4/12/2023), dari 75 orang pendaki, 49 orang sudah berhasil turun dan 26 orang sempat dalam pencarian. Terbaru, dari 26 orang tersebut, ada 11 orang ditemukan meninggal dunia, 3 orang selamat kemudian 12 orang masih dalam pencarian.
(ezr)
