"Serangan di selatan akan sama besarnya dengan serangan di utara sebelumnya," kata Halevi.
Stasiun televisi Al Jazeera melaporkan 10 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka dalam serangan udara di kawasan pemukiman Al-Geneina yang terletak di perbatasan dengan kota Rafah, Gaza selatan.
Di Laut Merah, kapal perusak USS Carney menuduh kelompok Houthi asal Yaman melakukan empat serangan terhadap tiga kapal komersial. Serangan itu meliputi serangan rudal balistik anti kapal terhadap kapal kargo M/V Unity Explorer milik Inggris.
Tiga jam kemudian, Carney menembak jatuh satu drone yang terbang ke arahnya meski Komando Pusat AS mengatakan tidak jelas sasaran kapal tanpa awak itu.
Angkatan Laut AS mengatakan bahwa tidak lama setelah itu, Unity Explorer melaporkan terkena serangan rudal yang menyebabkan "kerusakan kecil."
Serangan berlanjut ke dua kapal lain meski tidak ada laporan terkait jumlah korban.
"Serangan ini merupakan ancaman langsung pada keamanan perdagangan dan kemaritiman internasional." ujar Komando Pusat AS dalam pernyataan tettulis. "Kami juga yakin bahwa serangan ini meski dilakukan oleh Houthi di Yaman, Iran merupakan sponsornya."
Kelompok Houthi mengklaim menyasar "dua kapal Israel" di Laut Merah.
Perkembangan ini memperlihatkan bahwa konflik semakin memanas setelah gencatan senjata sementara berakhir. Dalam gencatan senjat ini, Israel dan Hamas saling bertukar tahanan dan ribuan truk bantuan masuk ke wilayah Gaza.
Gencatan senjata sementara ini berakhir di penghujung minggu lalu dan upaya sejumlah penengah di Qatar untuk memperpanjang itu gagal. Sekarang Israel menarik para pejabat dari perundingan di Doha tersebut.
Juru bicara pemerintah Israel mengatakan setelah pertukaran sandera dan tahanan minggu lalu, 137 sandera masih berada di Gaza. Eylon Levy mengatakan terdapat 11 warga asing yang disandera itu.
Qatar mengatakan akan terus berupaya agar perdamaian bisa kembali diwujudkan, dan menteri luar negara telah berbicara dengan menlu AS Antony Blinkern pada Minggu malam.
Levy mengatakan Israel siap untuk mendengarkan tawaran dari Hamas, sementara kelompok ini menyatakan bahwa pembebasan sandera berikut tertangung pada "penghentian agresi dan pencapaian gencatan senjata."
Sejak konflik terjadi pada 7 Oktober lalu, sekitar 1.200 warga sipil Israel tewas ketika mereka mnyerbu kota-kota Israel, Kibuts, markas militer dan satu festival musik. Sebagai balasan Israel melakukan serangan besar-besaran dan invasi ke Gaza yang menewaskan lebih dari 15.500 warga sipil.
Sebelumnya IDF mengatakan akan terus mengebom sasaran Hamas dengan jet tempur, helikopter dan kapal laut. Hamas menjawab serangan ini dengan serangan roket bertubi-tubi ke wilayah Israel selatan dan tengah. Pertempuran ini juga terjadi di perbatasan Israel-Lebanon di mana satu kendaraan militer Israel terkena rudal anti tank.
Levy mengatakan 398 tentara dan 59 polisi Israel tewas sejak perang dimulai. Dia mengklaim sebanyak 11 ribu roket ditembakan ke Israel dan dua ribu diantaranya gagal mencapai wilayahnya dan jatuh di wilayah Gaza sendiri. Dia menambahkan baha 800 terowongan Hamas berhasil ditemukan dan Israel menghancurkan 500 diantaranya.
Meski sejumlah pejabat AS, seperti Menhan Llyod Austin dan Wapres Kamala Harris, memperingatkan agar Israel memperhatikan peringatan soal korban sipil, Levy mengatakan "Israel dan AS memiliki tujuan yang sama dalam perang ini."
"Secara peribadi saya meminta para pemimpin israel menghindari korban warga sipil dan menghentikan retorika tak bertanggung jawab," kata Austin, Minggu (3/12/2023). "Dalam perang seperti ini, pusat gravitasi adalah populasi warga sipil. Dan jika anda mendorong mereka ke tangah musuh, kemenangan taktis akan menjadi kekalahan startegis."
Banyak negara telah memperingatkan Israel untuk tidak mempergunakan kekuatan militer berlibih di wilayah selatan Gaza seperti yang mereka lakukan di bagian utara, dimana Gaza City hancur lebur.
(bbn)