Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Meskipun kondisi ekonomi Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan yang positif, Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) mengimbau kepada setiap kepala daerah untuk tetap mewaspadai ancaman yang menghantui ekonomi global pada 2023. Bukan tak mungkin pula akan memukul ekonomi Indonesia.

Saat ini, menurut Jokowi, 47 negara di seluruh dunia tengah mengantre menjadi "pasien" IMF. Hal tersebut adalah imbas dari krisis ekonomi pada tahun lalu akibat invasi Rusia ke Ukraina dan pandemi Covid-19.

“Dan guncangan ekonomi karena pandemi, karena perang ini sudah menyebabkan 47 negara masuk menjadi pasiennya IMF,” kata Jokowi saat memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah dalam Rakornas Kepala Daerah & Forkopimda Nasional 2023 di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Selasa (17/1/2023).

Mengutip perkataan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional IMF, Kristalina Georgieva, Jokowi juga mengimbau bahwa kemungkinan resesi global pada tahun ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Menurut IMF, saat ini sepertiga atau kurang lebih 70 negara dari belahan dunia diprediksi akan mengalami resesi.

Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan dalam Rakornas Kepala Daerah & Forkopimda Nasional 2023. (Dok. Youtube Sekretariat Presiden)

“Managing director dari IMF menyampaikan, ini untuk kehati-hatian kita dan kewaspadaan kita. Hati-hati, tahun 2023, Kristalina Georgieva mengatakan sepertiga ekonomi dunia diprediksi mengalami resesi.”

Presiden RI, Joko Widodo

Jokowi melanjutkan, negara yang saat ini telah memasuki resesi terparah adalah Argentina, yang mencapai angka 92% dan Uni Eropa yang juga menyentuh angka 9,2%.

Sementara itu, menurut laporan dari Bank Dunia (World Bank), salah satu negara yang akan memasuki resesi pada 2023 adalah Rusia dengan pertumbuhan ekonomi yang anjlok yaitu minus 3,3%. Sedangkan untuk Indonesia diprediksi masih akan terus positif namun kemungkinan melambat di level 4,8%, yang sebelumnya berada di level 5,75%.

Dengan kondisi tersebut, Jokowi mengajak seluruh kepala daerah dan Bank Indonesia untuk selalu memantau stabilitas harga komoditas barang dan jasa pasar dalam negeri. Menurutnya, berbagai faktor dan kemungkinan yang akan menyebabkan resesi ekonomi harus dicegah sedini mungkin.

“Jadi saya minta untuk seluruh gubernur, bupati dan wali kota bersama-sama dengan Bank Indonesia terus harus selalu memantau harga-harga barang dan jasa yang ada di lapangan, sehingga selalu terdeteksi sedini mungkin sebelum kejadian besarnya itu datang agar bisa kejar dan antisipasi untuk kita selesaikan,” kata dia.

(ibn)

No more pages