Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas pecah rekor hari ini, melampaui rekor terakhir yang pernah tercipta ketika pandemi Covid-19 pecah dan memerangkap seluruh dunia. Rekor emas hari ini adalah karena euforia para pelaku pasar global yang meyakini serial kenaikan bunga acuan Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat (AS), sudah tamat dan tak lama lagi siklus penurunan bunga akan dimulai.

Harga emas di pasar global menjebol level tertinggi di US$ 2.135,02 per troy ounce, melonjak 3% dalam perdagangan pagi dan kini masih bertahan diperdagangkan di level US$ 2.088,57 per troy ounce, tertinggi dalam sejarah. 

Kenaikan harga emas dunia alhasil turut pula melonjakkan harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang pagi ini memiliki banderol baru di Rp1.145.000 per gram, tertinggi sepanjang masa.

Harga emas yang dijual Antam melesat naik, begitu juga harga beli kembali emas BUMN tambang itu. Buyback price atau harga yang dikenakan bila seseorang hendak menjual emas ke Antam juga tembus di atas Rp1 juta, tepatnya di Rp1.044.000 per gram, naik Rp15.000 dibanding harga sebelumnya.

Lonjakan harga emas ini menjadi kabar terbaik bagi para investor emas, terutama yang sudah membeli jauh-jauh hari. Sebagai gambaran, pada akhir 2013 lalu, atau satu dekade silam, harga emas Antam baru ada di kisaran Rp519.000 per gram.