Rupiah Pimpin Penguatan Valuta Asia, Abaikan Pidato Powell
Tim Riset Bloomberg Technoz
04 December 2023 09:22
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah membuka perdagangan hari pertama pekan ini, Senin (4/11/2023), menguat ke Rp15.428/US$, terungkit optimisme pelaku pasar yang meyakini siklus penurunan bunga acuan Federal Reserve (The Fed) akan terjadi paling cepat pada akhir kuartal I-2024.
Rupiah dibuka di pasar spot di level Rp15.435/US$ dan sempat menyentuh level terkuat di Rp15.428/US$ sebelum akhirnya kini bergerak di kisaran Rp15.432/US$. Rupiah menguat bersama valuta Asia lain hari ini yang kompak mengalahkan dolar Amerika Serikat (AS).
Penguatan mata uang Asia pagi ini dipimpin oleh rupiah dengan kenaikan nilai 0,35%, disusul oleh dolar Taiwan yang menguat 0,31% kemudian won Korea Selatan yang terungkit nilainya 0,24%. Ringgit Malaysia juga mngeuat 0,17%, peso Filipina naik nilainya 0,13% juga baht Thailand yang menguat 0,1%.
Sementara yuan China maupun offshore juga dolar Hong Kong serta dolar Singapura masuk dalam deretan mata uang Asia yang melemah pagi ini.
Penguatan rupiah masih didorong oleh optimisme para pemodal di pasar global yang memperkirakan The Fed akan memulai penurunan bunga acuan pada kuartal I-2024 menyusul berbagai data yang memperlihatkan inflasi sudah mulai jinak ditambah risiko resesi yang semakin kentara bila pengetatan terus dilanjutkan.