Logo Bloomberg Technoz

Sebagai data pendukung, ukuran aktivitas pabrik Amerika Serikat terus menyusut selama 13 bulan berturut-turut hingga November karena suku bunga acuan yang tinggi terus menekan sisi produksi barang dari perekonomian.

Pada saat yang sama, Gubernur The Fed Bank of Chicago Austan Goolsbee menyuarakan keyakinan inflasi masih berada di jalur yang tepat untuk kembali ke target 2% Bank Sentral AS, memuji data terbaru yang menunjukkan surutnya tekanan harga.

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, investor masih berspekulasi mengenai penurunan suku bunga acuan setelah data terkini memperlihatkan tingkat inflasi terus menurun. Penurunan tingkat inflasi di zona Euro yang lebih cepat dari ekspektasi juga turut mengangkat sentimen investor.

“Pasar kontrak berjangka (Futures) saat ini melihat 92% peluang suku bunga akan dilakukan oleh Federal Reserve di akhir bulan Juni 2024, naik dari peluang 60% satu bulan yang lalu,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Sebagai sentimen lanjutan, di pasar tenaga kerja, data Initial Jobless Claims memperlihatkan jumlah orang di AS yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran bertambah 7.000 menjadi 218.000 untuk minggu yang berakhir tanggal 25 November, sedikit di bawah ramalan pasar yang sebesar 220.000.

Data Continuing Claims memperlihatkan jumlah orang yang sudah mencairkan tunjangan pengangguran paling tidak selama dua minggu beruntun melonjak 86.000 menjadi 1,93 juta, tertinggi sejak November 2021, untuk minggu yang berakhir tanggal 18 November dan lebih tinggi dari konsensus pasar yang sebesar 1,87 juta.

Dari dalam negeri, sentimen datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan data inflasi November 2023. Seperti ekspektasi sebelumnya, terjadi peningkatan inflasi.

Pada Jumat, Deputi Kepala BPS Bidang Neraca dan Analisis Statistik Moh Edy Mahmud melaporkan inflasi November tercatat sebesar 0,38% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan Oktober kemarin yang ada di level 0,17% mtm. Sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2023.

Adapun konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan inflasi bulanan November sebesar 0,23% mtm.

Dibandingkan dengan November tahun lalu (year-on-year/yoy) terjadi inflasi mencapai 2,86%. Juga lebih tinggi dibandingkan Oktober kemarin 2,56%. 

Sementara itu, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memproyeksikan inflasi tahunan November sebesar 2,7% yoy.

Data S&P Global Manufacturing PMI Indonesia berhasil menguat ke level 51,7 pada November dari sebelumnya level 51,5 di bulan Oktober. Ini menandakan ekspansi selama 27 bulan beruntun. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,3% ke 7.059 disertai dengan munculnya volume penjualan.

“Apabila IHSG masih mampu bertahan di atas level 7.000, maka posisi IHSG saat ini masih diperkirakan berada di akhir wave (i) dari wave [iii], sehingga penguatannya akan relatif terbatas untuk menguji area 7.120,” papar Herditya dalam risetnya pada Senin (4/12/2023).

Herditya juga memberikan catatan, tetap waspadai akan koreksi dari IHSG yang akan membentuk wave (ii) dari wave [iii] ke rentang area 6.929–6.997 sebagai area koreksi terdekatnya.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham BFIN, HMSP, PGAS dan TKIM.

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG berpotensi melanjutkan tren turun ke area 7.000–7.050 pada perdagangan Senin (4/12) hari ini.

“IHSG diperkirakan melanjutkan pelemahan ke level 7.050 di perdagangan Senin (4/11). Kondisi ini didukung dari Stochastic RSI yang sudah berada di overbought area serta penyempitan positive slope pada MACD,” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco merekomendasikan saham-saham unggulan KLBF, AUTO, JPFA, BIRD, SMGR, MYOR dan BNGA.

(fad)

No more pages