“Penciptaan kelas aset yang dapat disekuritisasi seperti dana pensiun, membuat pemain besar seperti BlackRock akan menemukan tempat yang menarik untuk mempekerjakan miliaran orang," kata Ajay di Bloomberg Business Forum pada acara COP28, Minggu (3/12/2023).
Kelompok ini berfokus pada pendekatan spesifik yang dapat diterapkan oleh Bank Dunia, setelah bertahun-tahun memobilisasi dana untuk membantu negara-negara berkembang beradaptasi dalam proyek perubahan iklim dan transisi ke energi ramah lingkungan.
Bank Dunia juga meningkatkan aksi di bidang lain, termasuk mengizinkan beberapa negara ekonomi rentan untuk menunda pembayaran utang dan menampung dana untuk kerusakan iklim.
Pimpinan Prudential Plc Shriti Vadera, yang merupakan salah satu ketua PSIL, mengatakan kelompok tersebut sedang mengerjakan jaminan keuangan karena ini adalah bentuk dukungan kredit yang paling efisien dan paling terkenal dan digunakan.
"PSIL telah mempertimbangkan jaminan kerugian pertama dan seluruh portofolio," kata Vadera.
Menurut diam tujuan program jaminan kerugian itu adalah agar Bank Dunia menciptakan serangkaian produk penjaminan yang lebih sederhana dan dapat digunakan di berbagai pasar.
Mark Carney, Utusan Khusus PBB untuk Aksi Iklim dan Keuangan dan salah satu ketua PSIL lainnya, menunjukkan kendala yang dihadapi bank berdasarkan peraturan yang dikenalkan setelah krisis keuangan tahun 2008.
Hal-hal tersebut dapat menjadi hambatan dalam meningkatkan pendanaan iklim di beberapa negara yang paling berisiko. "Oleh karena itu PSIL juga sedang mengkaji perlakuan permodalan atas penjaminan oleh regulator dan pengawas," ujar Carney.
Menurut dia, keberhasilan akan dinilai dari seberapa banyak tambahan pendanaan swasta yang dapat dimobilisasi. “Kita perlu menciptakan kekuatan finansial sebanyak mungkin,” kata Carney.
Banga mengatakan pihaknya mengembangkan cara-cara yang efisien bagi pemerintah dan swasta untuk bekerja sama meningkatkan pembiayaan diperlukan. Pasalnya, bank-bank pembangunan multilateral di seluruh dunia tidak memiliki dana besar, begitu pula pemerintah atau lembaga filantropi.
“Triliunan tidak akan datang kecuali ada pengembalian yang layak atas risiko tersebut karena pada akhirnya uang yang memiliki kewajiban fidusia kepada investor yang uangnya mereka investasikan,” kata Shemara Wikramanayake, CEO Macquarie.
(bbn)