Sunil Jagtiani - Bloomberg News

Bloomberg, Bitcoin mencapai level lebih dari US$ 40.000 untuk pertama kalinya sejak Mei 2022. Aset digital terbesar ini memperpanjang relinya pada 2023, di tengah ekspektasi penurunan suku bunga dan permintaan yang lebih besar dari dana yang diperdagangkan di bursa jual beli.

Token ini diperdagangkan pada level US$ 40.099 pukul 6.35 pagi, Senin (4/12/2023) di Singapura, mengalami lonjakan hingga 142% sepanjang 2023. Bitcoin terakhir berada di US$ 40,000 sebelum keruntuhan TerraUS$ yang berkontribusi pada kehancuran aset digital dan rantai kemerosotan di sektor kripto.

Investor semakin yakin bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunga, seiring dengan meredanya inflasi. Para pelaku pasar keuangan kemudian mengalihkan fokus pada kemungkinan penurunan suku bunga tahun depan. Perubahan latar belakang ini telah memicu reli di pasar global.

Industri aset digital juga menunggu hasil permohonan dari BlackRock Inc. untuk meluncurkan ETF Bitcoin spot AS yang pertama. Bloomberg Intelligence memperkirakan sejumlah dana tersebut akan mendapatkan persetujuan Komisi Sekuritas dan Bursa pada Januari mendatang.