Sampai dengan Desember 2022, aset Pelat Timah Nusantara tercatat tumbuh 4,5% menjadi US$ 196 juta. Meningkatnya aset ini didorong dari piutang usaha pada pihak ketiga mengalami kenaikan menjadi US$ 93 juta, dari sebelumnya US$ 84 juta. Total liabilitas dan ekuitas masing-masing US$ 136,47 juta dan US$ 59,9 juta.
Pemegang Saham Pengendali NIKL adalah PT Nippon Steel Corporation dengan kepemilikan 883 juta saham, atau 35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Selanjutnya jajaran PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) 507 juta saham (20,1%), dan publik sebesar 368 juta saham (14,6%).
Pemegang saham di bawah rasio 10% adalah PT Asabri (Persero) 260 juta saham, Mitsui & Co., Ltd, 252 juta saham, Nippon Steel Trading Corporation dan Metal One Corporation masing-masing 126 juta saham.
Saham NIKL pada perdagangan Selasa (28/2/2023) ditutup pada posisi Rp 620/saham, turun 5 poin (0,8%) dibandingkan posisi sebelumnya.
(fad/wep)