Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) mengatakan, Indonesia saat ini terbuka untuk bisnis energi terbarukan dan proses Rencana dan Kebijakan Investasi Komprehensif (CIPP) telah transparan dan inklusif. 

“Kami membuka dapur kami, kami mengundang mitra-mitra internasional dengan reputasi baik seperti IEA, Bank Dunia, UNDP dan ADB sehingga semua orang dapat melihat apa yang terjadi karena kami ingin transparan, dan saya berharap semoga semua pihak belajar sesuatu melalui proses ini,” ujar Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi dari Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin dalam siaran pers, Sabtu (2/12/2023). 

Pernyataan ini disampaikan dalam sesi COP28 yang membahas perkembangan terbaru dari Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia di Dubai, Sabtu (02/12/2023).

Pada kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan juga meminta dunia internasional untuk tidak menggunakan pendekatan “business as usual” terkait pendanaan iklim. 

Menurut Luhut, saat ini sebagian besar pendanaan iklim masih menggunakan pendekatan bisnis yang menuntut pengembalian modal seperti pendanaan pada umumnya, sehingga dapat membebani negara berkembang.