Hubungan AS dan China memang semakin tegang menyusul dugaan balon mata-mata milik negara tirai bambu tersebut yang terbang di atas wilayah Amerika. Pemerintah AS juga menduga China tengah mempertimbangkan untuk memasok dukungan mematikan kepada Rusia.
Di sisi lain, China sendiri menepis seluruh isu tersebut. Mereka menilai Pemerintah AS terlalu berlebihan dalam merespon isu balon itu. Mereka juga mengatakan tidak menawarkan senjata ke zona konflik.
“Baru-baru ini ada terlalu banyak disinformasi tentang China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Jumat lalu.
Dia menambahkan bahwa posisi China untuk Ukraina adalah menganjurkan perdamaian dan mempromosikan diskusi antar negara yang berkonflik.
Brooke Oberwetter, perwakilan TikTok juga mengatakan, "Sangat disayangkan jika Komite Urusan Luar Negeri DPR AS menyensor jutaan orang AS, dan melakukannya bukan berdasarkan intelijen yang sebenarnya, tetapi pada kesalahpahaman mendasar tentang struktur perusahaan kami."
Gallagher telah mendorong undang-undang yang akan melarang TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance Ltd., atau memaksa penjualannya.
Dia mengatakan, "sangat curiga" terhadap kesepakatan yang diusulkan TikTok untuk melindungi data pengguna di AS, dan melindungi platform tersebut dari pengaruh China.
(bbn)