Dalam COP28, lebih dari 70.000 politisi, diplomat, juru kampanye, pemodal, dan pemimpin bisnis berbicara tentang bagaimana menahan laju terperosoknya bumi ke bencana lingkungan yang kian menghantui.
Salah satu pengumuman utama yang diharapkan adalah janji dari industri minyak dan gas global untuk menghilangkan emisi metana, gas rumah kaca yang kuat, pada 2030.
Sedikitnya 150 negara dan 25 perusahaan minyak nasional dan internasional telah menandatangani kesepakatan tersebut, kata Adnan Amin, kepala eksekutif COP28, dalam sebuah wawancara. Tujuannya adalah untuk mendapatkan 50% emisi metana yang tercakup dalam komitmen tersebut.
“Ini adalah perusahaan-perusahaan dan negara-negara yang sangat, sangat signifikan dan jika kita dapat benar-benar menyerang masalah metana di sini, itu memberi kita pengurangan emisi yang substansial dari gas rumah kaca yang mungkin paling berbahaya,” kata Amin, berbicara tentang prospek pertemuan tahun ini seperti dikutip Bloomberg News.
Selain kesepakatan tentang metana dan perluasan energi terbarukan, isu utama lainnya dalam perundingan ini adalah komitmen potensial untuk menghapus bahan bakar fosil, kemajuan dalam mengamankan lebih banyak dana iklim untuk negara berkembang, serta inventarisasi formal pertama tentang kemajuan dunia dalam memerangi perubahan iklim sejak Perjanjian Paris ditandatangani pada 2015.
(ibn/wdh)