Misalnya di India. Pada tahun fiskal 2022/2023 yang berakhir 31 Oktober, India sudah mengimpor 9,79 juta ton CPO. Melonjak 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55,18. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam fase bullish.
Namun perlu diperhatikan indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 24,67. Sudah dekat dengan 20, yang berarti sudah hampir jenuh beli (oversold).
Dalam waktu dekat, peluang kenaikan harga CPO masih terbuka. Target resisten terdekat ada di MYR 3.923/ton yang jika tertembus bisa naik lagi menuju MYR 3.941/ton.
Sedangkan target support terdekat adalah MYR 3.851/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO meluncur turun menuju MYR 3.765/ton.
(aji)