Namun, investasi itu tidak akan mengganggu rencana pembagian dividen di tahun depan. "Saya rasa tidak akan langsung terdampak [terhadap dividen] karena proyek tol itu bukan merupakan suatu pengeluaran yang terjadi sekaligus, melainkan secara bertahap," ujar Heru, Kamis (30/11/2023).
Heru belum memberikan gambaran berapa besaran dividen tahun buku 2023 yang akan dicairkan tahun depan. Ini karena besarannya tergantung kondisi makro dan keuangan perusahaan.
Sedikit gambaran, Gudang Garam (GGRM) membagikan dividen dengan payout ratio 83% atau setara Rp2,3 triliun.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Emiten bank, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI memastikan masih akan membagikan dividen dengan payout ratio besar untuk tahun buku 2023 dan 2024.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pihaknya akan mengupayakan setidaknya 70% dari laba bersih tahun ini dialokasikan sebagai dividen. Target ini mempertimbangkan rasio kecukupan modal BRI (BBRI) yang sebesar 27,47% per September 2023.
"Rasio kecukupan modal hanya butuh sekitar 17,2%, sehingga ada kelebihan modal 10% lagi," ujar Sunarso, Kamis (30/11/2023).
"Kami berusaha berapa pun labanya, minimal kami bagikan dividen 70%. Proyeksi laba kami di 2023 minimal Rp55 triliun. Mudah-mudahan dapat persetujuan semua pihak. Karena kalau hanya bagi 50% dari laba, ya modal kami semakin besar," sambungnya.
Bank Central Asia (BBCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tergolong rajin membagikan dividen. Aksi serupa masih akan tetap dilakukan tahun depan.
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan, BCA berharap dapat memberikan dividen lebih tinggi tiap tahunnya. Oleh karenanya, ia menyebut BCA akan selalu berusaha untuk menjaga kinerja bisnis agar dividen yang dibagikan pun terus meningkat.
“Kalau kredit bertumbuh, dividend per share juga bertumbuh. Makanya kami menjaga kinerja yang baik,” ujarnya dalam Public Expose Live 2023, Rabu (29/11).
Jasa Marga (JSMR)
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Jasa Marga, Pramitha Wulandari mengatakan, rasio pembagian dividen JSMR berada di kisaran 15% - 30%.
“Manajemen berkomitmen untuk menjaga kesinambungan dari pembagian dividen, terutama dalam besaran dividen nominal, yang dapat didistribusikan kepada pemegang saham,” katanya dalam Public Expose JSMR, Senin (27/11).
Pada tahun 2020 dan 2021 atau selama pandemi Covid-19, Jasa Marga (JSMR) terpaksa absen membagikan dividen. Namun, pada 2022, saat kinerja mulai kembali pulih, JSMR memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 549 miliar atau setara 20% dari laba bersih.
Bukit Asam (PTBA)
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bukit Asam Farida Thamrin menyebut, sejatinya PTBA akan mendukung aspirasi pemegang saham, termasuk pemerintah, terkait usulan pembagian dividen karena pembagian dividen adalah ranah keputusan pemegang saham.
Meski demikian, PTBA akan tetap menjaga aliran kas apabila nantinya terdapat keputusan pemegang saham terkait pembagian dividen.
PTBA cukup royal dalam hal pembagian dividen. Dalam rapat umum pemegang saham yang digelar Juni 2023, emiten tambang batubara ini membagikan dividen Rp 12,56 triliun atau setara dengan 100% dari laba bersih tahun 2022. Ini merupakan kali kedua secara berturut-turut PTBA membagikan seluruh laba bersihnya sebagai dividen.
(mfd/dhf)