Logo Bloomberg Technoz

Inflasi November Tertinggi 2023, Rupiah Kian Anjlok di Pasar Spot

Tim Riset Bloomberg Technoz
01 December 2023 09:44

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kehilangan tenaga di perdagangan terakhir pekan ini. Membuka bulan terakhir tahun 2023, rupiah di pasar spot pada Jumat (1/12/2023) semakin terperosok melemah ke Rp15.539/US$ pada setengah jam perdagangan pertama.

Rupiah terbebani data inflasi November yang hari ini dilansir oleh Badan Pusat Statistik di mana inflasi bulan lalu tercatat lebih tinggi ketimbang prediksi pasar secara bulanan mencapai 0,38% dibanding konsensus 0,23%. Inflasi yang tinggi tersundut lonjakan harga pangan terutama kelompok volatile food yang terus melesat harganya belakangan ini.

Level inflasi pada November menjadi yang tertinggi selama 2023 ini, menebalkan sentimen bunga tinggi Bank Indonesia (BI) yang melontar sinyal memilih menahan alih-alih memangkas dalam Banker's Dinner Kamis malam.

Namun, pelemahan rupiah tak sendiri. Pagi ini mayoritas mata uang Asia juga melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS). Won Korea Selatan melemah paling tajam pagi ini dengan tergerus 0,93%, disusul ringgit malaysia 0,24%, lalu dolar Taiwan 0,22%, baru kemudian rupiah 0,16%.

Sejauh ini baru yuan offshore, dolar Singapura dan dong Vietnam yang masih bertahan melawan dolar AS.