Hal ini, lanjutnya, memberikan harapan karena China, Eropa dan India juga menunjukkan perbaikan. Dengan demikian, Sri Mulyani yakin ekonomi dunia akan baik pada 2023, dibandingkan prediksi resesi sebelumnya.
"Tapi relatively baik itu 1,7% - 2% growth," kata Sri Mulyani. Namun, dia mengatakan bahwa inflasi tetap menjadi sorotan ke depannya.
Sri Mulyani mengatakan sejumlah isu masih menjadi tantangan yang dihadapi sejumlah negara. Antara lain pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya selesai dan bahkan masih memburuk di beberapa negara. Selanjutnya perang Rusia dan Ukraina yang tidak tahu kapan berakhir, padahal sudah berlangsung selama 1 tahun.
"Geopolitik di dunia kita harus perhatikan bagaimana implikasi terhadap supply change yang berubah," jelasnya.
Pada sisi lain, perubahan kebijakan moneter negara maju juga menjadi potensi membuat pasar keuangan bergejolak.
(krz/evs)