Harga beras, yang bulan-bulan lalu jadi momok bagi inflasi, kini sudah mulai jinak. Pada November, inflasi beras tercatat 0,43% mtm, terendah sejak Agustus.
"Kondisi tersebut sejalan dengan kondisi yang terjadi pada akhir 2022, di mana pada November tahun lalu tekanan inflasi beras melemah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jumlah kota yang mengalami deflasi beras semakin bertambah jika dibandingkan dengan 3 bulan sebelumnya di mana 59 kota mengalami inflasi, 21 kota mengalami deflasi, dan 10 kota cenderung stabil," jelas Edy dalam jumpa pers di kantornya.
Saat harga beras mulai terkendali, tidak demikian dengan komoditas hortikultura. Cabai dan bawang menjadi penyumbang inflasi terbesar.
Cabai merah mengalami inflasi 42,83% mtm. Sementara inflasi cabai merah 43,27%, dan inflasi bawang merah 11,49%.
"Secara total, ketiganya menyumbang andil inflasi sebesar 0,27%. Tingkat inflasi ketiga komoditas tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bulan yang sama 2 tahun sebelumnya," ungkap Edy.
(aji)