Logo Bloomberg Technoz

Para pejabat AS secara khusus menekankan bahaya terhadap warga sipil setelah banyak yang melarikan diri ke Gaza selatan untuk menghindari pertempuran, atas dorongan Israel.

Israel dan Hamas berada dalam gencatan senjata yang berlangsung sekitar tujuh hari dan menyaksikan pembebasan puluhan sandera dan tahanan di kedua sisi.

Sandera Dibebaskan

Kamis sore, dua sandera yang diperkirakan akan dibebaskan berdasarkan perpanjangan gencatan senjata pada Kamis dipindahkan oleh Hamas ke Palang Merah dan tiba di Israel, menurut militer Israel. Larut malam, militer mengatakan bahwa Palang Merah memberitahukannya bahwa enam sandera Israel sedang dalam perjalanan.

Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan total delapan warga Israel telah dibebaskan dan pemerintah Qatar sedang melakukan pembicaraan dengan tujuan membentuk gencatan senjata permanen.

Tiga puluh warga Palestina akan dibebaskan sebagai ganti delapan warga Israel dan dua warga Rusia yang dibebaskan sebelumnya, tambah kementerian itu.

Membahas prospek bahwa gencatan senjata dan pembebasan sandera dapat diperpanjang setelah Kamis, John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa “kami sedang mengupayakannya setiap saat untuk melihat apakah kami dapat melakukan hal yang sama.” bisa mengubah hari ketujuh ini menjadi hari kedelapan, kesembilan, kesepuluh, dan seterusnya.”

Mesir dan Qatar melanjutkan upaya untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari lagi, kata kepala Layanan Informasi Negara Mesir Diaa Rashwan dalam sebuah pernyataan.

Berdasarkan perjanjian tersebut, yang merupakan penghentian pertama pertempuran sejak 7 Oktober, Hamas membebaskan sandera setiap hari, sementara Israel membebaskan warga Palestina yang dipenjara selain membiarkan bantuan kemanusiaan masuk.

Israel telah mengindikasikan bahwa mereka bersiap untuk memperluas kampanye militernya lebih jauh ke selatan Gaza dalam upaya memberantas Hamas, yang dicap sebagai kelompok teroris oleh AS dan Uni Eropa, setelah serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober terhadap Israel.

Blinken mengatakan Israel telah menyetujui permintaan AS untuk mengembangkan rencana yang “mengutamakan perlindungan warga sipil,” dan menambahkan bahwa militer negara tersebut – yang disebutnya sebagai salah satu yang paling canggih di dunia – harus menghindari kerusakan pada infrastruktur penting.

Seorang pejabat Israel, yang berbicara tanpa menyebut nama pada Rabu, mengatakan Israel bermaksud memastikan ada cukup zona aman bagi warga sipil di Gaza selatan menjelang peluncuran kembali operasi militernya. Pejabat tersebut mengatakan bahwa Israel sepakat dengan AS dan negara-negara lain di dunia bahwa perang tersebut terjadi di pihak Hamas dan bukan dengan warga sipil yang tidak ingin dirugikan oleh Israel.

Lebih dari 15.000 orang telah tewas di Gaza sejak perang dimulai, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.

(bbn)

No more pages