"Penyaluran gas pada periode ini juga sudah sesuai dengan surat SKK Migas, dengan izin penyaluran gas bumi di wilayah kerja [WK] Corridor kepada PGN," ujarnya dalam paparan publik, Rabu (29/11/2023).
Menurut catatan Medco, produksi gas di Blok Corridor dilaporkan mencapai sekitar 500 MMSCFD pada 2022, sedangkan tahun ini target produksinya turun menjadi 400 MMSCFD. Sejauh ini, ongkos produksi gas Medco di Blok Corridor masih dapat ditekan di bawah US$10 per barel ekuivalen.
Sebelumnya, Direktur Utama PGN Arief Setyawan Handoko meminta gas tambahan dari Kilang Tangguh untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pasokan dari Blok Corridor yang dikelola Medco.
Saat ini PGN memang mendapatkan alokasi LNG sekitar 500 juta ton lebih. Namun, dengan permintaan yang meningkat, Arief menilai alokasi tersebut perlu ditambah.
Arief juga menerangkan bahwa permintaan akan gas alam saat ini tengah meningkat seiring dengan program jaringan gas yang akan diperbanyak oleh pemerintah. Selain itu hal ini juga diperlukan untuk mendukung PGN dalam menyalurkan pasokan gas ke industri di Tanah Air.
“Kita berharap PGN itu karena kita bertanggung jawab pasokan gas ke industri. Bukan minta diutamakan ya, PLN kan minta [dipasok LNG], jadi PGN juga harus bisa menyampaikan apalagi kita punya program jaringan gas yang mau kita perbanyak,” ujarnya akhir Juli.
(ibn/wdh)