Logo Bloomberg Technoz

Adapun saham-saham infrastruktur yang melaju pesat adalah, PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) meroket 34,4% ke posisi Rp238/saham, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melesat naik 12,2% ke posisi Rp6.875/saham dan juga PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melesat naik 5,5% ke posisi Rp1.055/saham.

Senada, saham kesehatan juga naik mendukung penguatan IHSG, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) meroket 19,6% ke posisi Rp2.740/saham, PT Penta Valent Tbk (PEVE) melesat naik 2,36% ke posisi Rp173/saham. Serta, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menguat 2,04% ke posisi Rp1.000/saham.

Indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga ikut menguat dan parkir di zona hijau, dengan kenaikan 5,69 poin atau 0,62% ke posisi 930,03.

Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori positif antara lain, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melesat naik 1.050 poin ke posisi Rp11.550/saham, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) terbang 800 poin ke posisi Rp10.200/saham.

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) terapresiasi 30 poin ke posisi Rp645/saham, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) naik 3 poin ke posisi Rp97/saham.

Tren positif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menguat 150 poin ke posisi Rp5.200/saham, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 70 poin ke posisi Rp2.530/saham. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terapresiasi 40 poin ke posisi Rp1.740/saham.

Adapun pasar saham Asia bergerak menghijau pada perdagangan sore hari ini. Indeks Kospi menguat 0,61%, indeks Nikkei 225 naik 0,5%, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,29%, indeks Shanghai Composite terapresiasi 0,26% dan indeks Strait Times Singapore turun 0,38%. Sementara itu, Dow Jones Index Future naik 0,41%.

Laju indeks regional tersulut euforia yang semakin yakin Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mungkin akan mulai memangkas suku bunga pada paruh pertama di tahun 2024.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, The Fed mempertahankan suku bunga yang tetap di level tertinggi dalam 22 tahun untuk pertemuan kedua berturut-turut pada November. Pejabat tertinggi The Fed akan kembali berkumpul kembali pada 12-13 Desember, dan sebagian besar pengamat The Fed memproyeksikan mereka akan tetap mempertahankan suku bunga.

Para pembuat kebijakan akan memperbaharui proyeksi suku bunga acuan dan ekonomi mereka pada pertemuan tersebut, yang akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang kemungkinan jalur kebijakan tahun depan.

Keyakinan sudah tercapainya puncak bunga suku bunga The Fed juga makin diperkuat oleh pernyataan Presiden The Fed Loretta Mester yang menyatakan tidak ada kebutuhan bagi Bank Sentral untuk menaikkan suku bunga acuan.

Mester mengatakan, kebijakan saat ini berada pada posisi yang tepat bagi Bank Sentral untuk bersikap gesit dan merespons dengan baik terhadap prospek yang berkembang. Hal ini menunjukkan dia akan mendukung jeda suku bunga lagi sesuai dengan kebijakan suku bunga The Fed bulan depan.

"Kebijakan moneter berada dalam posisi yang baik bagi para pengambil kebijakan, untuk menilai informasi yang masuk mengenai perekonomian dan kondisi keuangan, dan menilai apakah kebijakan telah dikalibrasi dengan baik untuk memastikan bahwa inflasi berada pada jalur yang tepat untuk kembali ke target 2%," kata Mester pada Rabu di sebuah acara di Chicago.

Senada, Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, yang termasuk di antara pembuat kebijakan pertama yang mengusulkan bahwa tingkat suku bunga telah mencapai puncaknya, mengatakan bahwa dia semakin yakin inflasi secara mantap berada tepat di jalur penurunan. 

"Saya merasa semakin jelas tentang beberapa aliran penting," tulis Bostic dalam sebuah esai yang dirilis pada Rabu.

(fad/wep)

No more pages