Logo Bloomberg Technoz

Harga Cabai Sampai Beras Diperkirakan Kerek Inflasi Februari

Hidayat Setiaji
28 February 2023 12:05

Pedagang cabai merapihkan dagangannya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang cabai merapihkan dagangannya di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Laju inflasi Indonesia pada Februari 2023 diperkirakan terakselerasi dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan harga sejumlah bahan pangan menjadi faktor pendorongnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Februari 2023 pada 1 Maret 2023. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg terhadap 25 institusi menghasilkan angka median 5,42% untuk pertumbuhan inflasi secara tahunan atau year on year (yoy), dibandingkan bulan Januari sebesar 5.28%. Sementara itu, angka median untuk proyeksi inflasi inti adalah 3,24% yoy, sedikit lebih rendah dibandingkan 3.27% bulan sebelumnya.  

Meskipun semakin laju, beberapa analis menganggap tingkat inflasi masih moderat, sehingga peluang Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan masih ada. Ini penting, karena tingkat bunga yang terlalu tinggi bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi. 

Perkembangan Inflasi Indonesia (Sumber: BPS)

Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga berbagai jenis cabai terpantau naik.

Harga rata-rata cabai rawit merah di pasar tradisional per Selasa (28/08/2023) adalah Rp64.950/kg. Naik 21,63% dibandingkan dengan posisi awal bulan ini.

Kemudian, harga rata-rata cabai merah besar pada 28 Februari 2023 adalah Rp45.700/kg. Dibandingkan dengan awal bulan, terjadi lonjakan 15,69%.