Sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022, Rusia telah memberlakukan tindakan keras paling luas terhadap perbedaan pendapat di dalam negeri selama beberapa dekade. Pemerintah memenjarakan para pengritik Putin yang paling terkemuka dan memaksa orang lain melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari hukuman penjara.
Putin kemungkinan akan mengumumkan pencalonannya untuk masa jabatan presiden kelima pada pemilu bulan Maret. Para pejabat tampaknya fokus untuk menekan potensi protes atau kritik terhadap pemerintahannya.
Mahkamah Tinggi Rusia dijadwalkan mengadakan sidang pada hari Kamis untuk mendengarkan permohonan dari Kementerian Kehakiman, guna menyatakan "gerakan publik LGBT internasional" sebagai ekstremis.
Otoritas Rusia berupaya untuk memperkuat kontrol selama kampanye pemilu untuk menghindari provokasi karena mereka menganggap semua orang asing sebagai potensi agen dari negara Barat, kata ahli ilmu politik Tatiana Stanovaya.
(bbn)