China memberlakukan tarif cukai pada wine dan barley sebagai upaya nyata untuk menghukum Australia setelah perdana menteri Australia saat itu, Scott Morrison, pada tahun 2020, menyerukan penyelidikan terhadap asal-usul Covid-19, yang membuat marah China. Tak hanya itu, China juga memblokir impor batu bara dan barang lainnya dari Australia.
Hubungan membaik selama 18 bulan terakhir seiring dengan pemerintahan baru Perdana Menteri Anthony Albanese dan Beijing berupaya menstabilkan hubungan, yang puncaknya adalah kunjungan pemimpin Australia ke Beijing pada bulan November. Perusahaan-perusahaan China sudah mulai membeli batu bara dan bijih tembaga Australia lagi.
Produsen wine seperti Treasury Wine Estates Ltd kemungkinan akan mendapatkan keuntungan dari penghapusan tarif cukai, meskipun akan membutuhkan waktu untuk membangun kembali pangsa pasar setelah hampir dua tahun tertutup dari China.
Meskipun tarif cukai ini dihapuskan, bukan berarti hubungan kedua negara kembali bersahabat. Hanya sepekan setelah Albanese meninggalkan China, kapal angkatan laut kedua negara bertabrakan di Laut China Timur. Australia pun menuding China melukai penyelamnya.
China membantah tudingan tersebut. Kementerian Pertahanan pun mendesak Australia berhenti membuat "tuduhan yang tidak bertanggung jawab" dan menciptakan suasana yang positif bagi hubungan bilateral.
(bbn)